Insiden yang terjadi antara Yugo dengan Amarta menyisakan kengerian besar bagi keluarga Sudibja. Terutama Yugo sendiri. Sel saraf peia satu itu rusak, dokter mengatakan Yugo akan mengalami kebutaan sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan. Mereka akan berusaha untuk menyembuhkannya dengan melewati beberapa macam pemeriksaan.Angela meminta perlindungan pada ayahnya. Dia juga sudah menyiapkan pengacara terbaik untuk menyelesaikan kasus ini.Yugo dalam keadaan yang amat sangat terpuruk.dia tidak berdaya dan tidak ada satu pun saat ini yang mampu membantunya. Amarta tidak akan mengerti soal ini. Yang dia tahu hanya membanggakan anaknya. Mengagumi Yugo sebagai sosok satusatunya yang yang harus dia banggakan.Junior mungkin akan lebih paham. Tapi pria satu itu juga memilih untuk diam membiarkan Yugo kali ini menerima hukuman atas perbuatannya.Shiena yang tahu bahwa saat ini keadaan ayahnya cukup buruk hanya bisa menangis Gadis kecil itu pun hanya bisa menemui Yugo sebentar setelah i
Keadaann saat ini sangat kacau. Yugo memang sudah mendapatkan hukuman atas apa yang dia lakukan, tapi Mahes tidak bisa menyimpulkan apakah itu sepadan atau tidak dengan apa yang sudah dia lakukan atau tidak. Yang jelas, setelah semua rasa sakit, sekarang yang dia terima adalah kebahagiaan dan itu sudah cukup untuk membuatnya bersyukur. Tidak ada lagi hal yang Mahes inginkan, apalagi membalas dendam. Hanya fokus untuk bisa bersama dan juga Kasa Buah hati yang sangat dia sayangi.Hari-hari saat Mahes tidak bisa menbak bagaimana keadaan saat ini--karena Junior setiap kali ditanya akan berkata kalau semuanya baik-baik saja. Mahes kembali menyibukkan diri seperti yang dulu sering dilakukan.Hari ini dia membuat kue. Resepnya baru dipelajari dari internet.Kue itu baru matang, Kasa yang sudah di rumah mencium aroma wangi yang sedap. Dia ke belakang untuk menemui ibunya."Ibu buat kue?"Mahes menengok pada anaknya. "Iya," katanya dengan sebuah senyum terukir.Kasa naik kursi untuk duduk dn
Keluarga kecil Junior baru saja mengantarkan Asih pulang ke kampung halamannya. Di tengah perjalanan, mereka malah menerima kabar dari pembantu di rumah Sudibja kalau Amarta jatuh dari kamar mandi dan sekarang dilarikan ke rumah sakit.Junior putar balik untuk menuju rumah sakit demi memastkkan keadaan ibunya tersebut.Dokter menyatakan Amarta struk dan setengah tubuhnya tudak berfungsi."Ma ...." Junior bersimpuh di dekat Amarta yang masih tergolek lemah. Dokter bikang pemicunya adalah stres berat dan darah tinggi. Sungguh, pria itu merasa bersalah karena sebagian dari hal ynag terjadi saat ini adalah karena Junior tidak tahan dengan Yugo yang selalu diuntungkan.Amarta membuka mata. Melihat Junior ada di dekatnya, matanya membulat. Dia membuka mulut untuk mengatakan sesuatu."Ma." Junior bergegas menggengam tangan ibunya. Tapi, Amrta masih bersikap dingin."Yuu--Go!" Kata-kata itu keluar dari mulutnya. Amarta tidak mengharapkan Junior ada di sana karena menurut perempuan itu Juni
Yugo datang sore itu ke tempat Amarta. Pria itu diantar sopir dan juga ditemani perawatnya yang setia.Sudibja melihat keadaan anaknya yang begini cukup sedih. Meskipun, Yugo sendiri yang sekarang sedang kehilangan penglihatannya kelihatan jauh lebih tegar.Bahkan, saat pertama melihat putranya tersebut yang Sudibja tawarkan adalah bagaimana kalau Yugo tinggal saja bersama dengannya. Mungkin, itu akan lebih baik. Sambil menunggu jadwal operasi untuk kesembuhannya. Paling tidak dengan diawasi oleh keluarganya sendiri itu akan jauh lebih aman.Yugo menggeleng. Dia tidak mau hidup atas belas kasihan orang lain. Biarkan saja dia hidup begini. Meski buta, kecerdasan otaknya tidak berkurang. Dia masih bisa tahu apa yang harus dilakukan dan bisa menilai bagaimana orang bersikap padanya.Dengan buta begini jugalah Yugo bisa tahu siapa yang benar peduli dengannya dan siapa yang selama ini hanya mengagumi sisi bagus dalam dirinya.Mahes ... Yugo merasa dirinya sangat bodoh karena kala itu tidak
"Kamu bawa baju ganti juga?"Junior cukup takjub saat dia melihat Mahes memberikan paper bag yang ternyata itu adalah setelan untuk kerja. Hampir saja pria itu berpikir setelah aktivitas mereka yang dadakan ini, Junior harus pulang dulu ke rumah untuk ambil kemeja."Aku nggak mau kamu berangkat kerja kusut."Junior mengekeh. Dia melompat dari tempat tidur untuk mengejutkan Mahes yang sedang berusaha merapikan baju Junior.Dia menggemasi pipi Mahes kemudian menghujani dengam kecupan-kecupan ringan."Kapan kita berduaan kayak gini lagi?" Junior menggoda."Setiap hari bisa." Mahes membuatnya semringah di awal. "Tapi, cukup di kamar kita. Jangan sering di hotel begini. Mahal."Junior mendengkus.Mahes menatap suaminya. "Aku juga kasihan Kasa."Benar juga. Junior malah jadi kepikiran soal keadaan anaknya itu. Pagi ini dia total diurus para ART, sampai bersngkat sekolah pun dengan sopir. Pria itu juga busa mengerti bagaimana perasaan Mahes."Ya, oke ...." Dia menyambar kemejanya bergegas pa
Yugo melakukan panggilan dengan asisten pribadinya yang ditugaskan untuk mencari informasi soal persiapan dia untuk melakukan operasi mata. Negara yang dipilih sudah ditentukan, jadwal dokter yang sedang dikonfirmasi kapan dia itu bisa berangkat untuk melaksanakan operasi. Tingkat keberhasilan sudah dikonfirmasi 99% akan berhasil. Yugo hanya perlu menjaga kesehatan dan Tetap tenang sampai masa operasi itu tiba.Baguslah kalau begitu. Yugo sudah tidak tahan hidup dalam kondisi buta seperti ini. Dia ingin segera sembuh dan kembali bisa melihat normal seperti dulu.Obrolannya baru saja selesai, deru mobil terdengar.Siena yang datang diantar sopirnya. Mau tidak mau juga harus menyambutnya. Biar bagaimanapun juga, di tengah konflik yang melanda ini. Dia hanya ingin mencari Ayah yang terbaik di mata anaknya. Karena itu juga berguna untuk menambah kekuatan bagi dirinya sendiri.“Papa!” Siena memeluk ayahnya.Yugo memang tidak bisa melihat anaknya. Tapi dia menyadari kalau saat ini Siena su
"Kenapa Malah melibatkan Siena dalam urusan kita?" Yugo terpaksa harus menegur istrinya karena sudah keterlaluan. Dia memanfaatkan anak mereka yang sebenarnya tidak tahu masalah apa yang terjadi pada orang tuanya.Yugo juga kecewa berat karena Angel meracuni otak anak mereka dengan hal hal yang tidak baik. Seperti mengatakan kalau Mahes adalah orang yang menyebabkan ini semua. Bahkan, Angela juga membuat Siena memercayai bahwa orang yang menyebabkan kehancuran ini semua adalah mahes."Aku nggak ngomong apa-apa sama dia." Angela masih berkilah. "Yugo ... aku minta maaf untuk semua yang aku lakukan ke kamu. Aku menyesal. Apa demi Siena kamu nggak bisa memberiku kesempatan?""Kalau aku nggak memberimu kesempatan, mungkin aku sudah memperkarakan ini ke jalur hukum!"Angela diam cukup lama setelah Yuoi mengatakan itu. Dia tahu kesalahan yang dilakukannya cukup besar. Apalagi, setelah membuat Yugo terluka, perempuan itu malah kabur bersama Siena.Yugo menutup teleponnya. Tidak perlu menyak
Pagi hari Mahes menyiapkan sarapan untuk anak dan suaminya. Junior biasanya akan menghabiskan lima belas menit untuk berlari di treadmill, Kasa akan menonton serial kartun sebelum diingatkan lagi untuk mandi.Mereka akan kompak bergerak sendiri untuk siap-siapa kalau Mahes berteriak, "Sayang, ini sudah hampir jam tujuh kalian nggak mandi?"Itu kode alarm yang paling khas yang Mahes lakukan untuk mengingatkan mereka agar segera siap-siap sebelum nanti terlambat.Junior itu orang yang humoris, meski Kasa bukan anak kandungnya, dia suka mengajak bercanda bocah itu sebelum mandi biasanya dia akan mengajak Kasa untuk sikat gigi bersama atau pura-pura mencukur jenggot bersama. Kasa punya alat pencukur mainan yang hampir terlihat sama persis, tanpa pisau tentunya.Kalau sudah basanya Kasa akan pakai kamar mandi lebih dulu. Mahes selalu bilang kalau Junior sebaiknya membiarkan anaknya itu pakai kamar mandi yang lain, biar dia tidak repot. Tapi, Junior bilang kalau mereka sudah terbiasa melaku