Share

49. Pengantin Baru

Yugo datang sore itu ke tempat Amarta. Pria itu diantar sopir dan juga ditemani perawatnya yang setia.

Sudibja melihat keadaan anaknya yang begini cukup sedih. Meskipun, Yugo sendiri yang sekarang sedang kehilangan penglihatannya kelihatan jauh lebih tegar.

Bahkan, saat pertama melihat putranya tersebut yang Sudibja tawarkan adalah bagaimana kalau Yugo tinggal saja bersama dengannya. Mungkin, itu akan lebih baik. Sambil menunggu jadwal operasi untuk kesembuhannya. Paling tidak dengan diawasi oleh keluarganya sendiri itu akan jauh lebih aman.

Yugo menggeleng. Dia tidak mau hidup atas belas kasihan orang lain. Biarkan saja dia hidup begini. Meski buta, kecerdasan otaknya tidak berkurang. Dia masih bisa tahu apa yang harus dilakukan dan bisa menilai bagaimana orang bersikap padanya.

Dengan buta begini jugalah Yugo bisa tahu siapa yang benar peduli dengannya dan siapa yang selama ini hanya mengagumi sisi bagus dalam dirinya.

Mahes ... Yugo merasa dirinya sangat bodoh karena kala itu tidak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status