Rena sedang membereskan pakainnyanya ke dalam lemari ketika Andra keluar dari kamar mandi dengan rambut masih basah menjuntai berkelompok dan hanya melingkarkan handuknya di pinggang bertelanjang dada.Bagian otot yang terletak di sepanjang leher, bahu bagian dalam, sampai ke tulang punggung terlihat basah karena tetesan air dari ujung rambut jangan lupakan otot sixpack yang terlukis indah di perut Andra membuat Andra tampak sempurna di mata kaum Hawa.Beberapa detik Rena terpana melihat pemandangan indah ciptaan Tuhan di hadapannya dengan jantung yang berdebar kencang, hingga detik berikutnya mata mereka bertemu dan tanpa sadar gadis itu refleks membalikan badan."Mas Andraaa!!! Pake baju dulu baru keluar, ini bajunya …,” ujarnya seraya meraih pakaian Andra yang diantar pak Syam tadi lantas memberikan pakaian tersebut dengan mata tertutup ke arah Andra.Andra menipiskan bibir menahan tawa."Gimana sih ini cowok, seenaknya saja telanjang depan cewe! Enggak tau apa ini jantung am
Seperti biasa, Ricko membuka begitu saja pintu ruangan bos tapi sahabatnya itu."Bro! Buruan jemput Rena!! Kerja mulu lu mah.” Ricko sengaja datang untuk mengingatkan karena tau Andra seorang workcholic, bisa-bisa hingga larut malam Presdir tampan itu berada di kantor bila tidak ada yang memaksanya pulang.Andra berdecak kecal. “Ck!! Lo saja lah yang jemput Rena, gue masih banyak kerjaan!" saut Andra ketus, kedua mata dan jarinya terfokus pada MacBook."Kan bukan gue yang mau kawin sama Rena! Lagian lo bilang Rena enggak bawa banyak barang kemaren dari kosannya, lo ajak dia belanja dulu lah sekarang!! Kasian dia, masa mau pake underware yang sama untuk besok!” Ricko berseloroh, pria itu sudah duduk di depan meja Andra. Andra menatap Ricko sekilas, tanda kalau pria itu setuju dengan apa yang Ricko sarankan. Andra mematikan MacBook kemudian beranjak mengambil jas yang kemudian disampirkan di lengan dan menarik langkah p menuju pintu.Ricko tertawa bahagia hingga bertepuk tangan
Ponsel Rena bergetar, ada satu pesan masuk.Andra : Weekend ini mau ke Bandung?Rena : Ngga, hari sabtu ada sosialisasi. Andra : Besok sampe Jum'at, pak Syam yang jemput kamu. Rena : Kenapa?1 menit 5 menit 10 menit Andra tidak menjawab juga pertanyaannya.Rena : Mas?Andra : Apa? Rena : Kenapa? Andra : Apanya? "Kuatkan aku, Tuhaaaaan!” Rena menggeram kesal gadis itu melempar ponselnya ke kasur kemudian membenamkan wajah ke bantal dan berusaha meredam emosi dengan menghirup nafas seperti metode Yoga Inhale - Exhale.Selang berapa lama, Rena terlelap menggapai alam mimpi di mana tidak ada Andra di sana yang selalu membuatnya emosi jiwa.Keesokan harinya, pagi sekali Rena menghubungi Ricko."Hallo,” terdengar suara parau Ricko seperti baru bangun tidur."Selamat pagi Mas ... ini Rena," sapa Rena hangat."Aku tau, Rena! Kalau bukan calon istri bosku enggak mungkin aku jawab panggilan telepon sepagi ini! Dan ini masih subuh, Rena … belum pagi,” ujar Ricko malas-
"Maaas? kirain siapa ... udah lama?" tanya Rena tanpa dosa padahal raut wajah Andra tampak tidak bersahabat.Bukannya menjawab, Andra malah balas bertanya, "Kenapa handphone kamu mati?" Suara berat Andra terdengar dingin."Abis batre Mas dari tadi siang ... maklum handphone jadul." Rena menjawab sambil membuka lemari es dan membawakan air jus kemasan untuk Andra. Rena memberikan air jus kemasan kepada Andra tapi pria itu malah menatapnya dengan tatapan kesal jadi Rena menyimpan botol jus tersebut di meja dan pergi ke kamar untuk mengganti pakaiannya tanpa sepatah kata pun."Kebiasaan si pria introvert … jutek.” Rena misuh-misuh.Rena tidak tau kalau Andra sudah menunggunya dari jam tiga sore, sesuai saran Ricko yang mengharuskan Andra kencan dengan Rena setiap malam minggu, rencananya malam minggu ini Andra akan mengajak Rena menonton bioskop. Tapi sayangnya ponsel Rena mati sejak siang tadi, gadis itu tidak bisa menerima satu pesan pun dari Andra. Dan sekarang Andra terlihat
Masih di dalam dibioskop.Andra menyimpan popcorn tepat di tengah, di atas tangan kursi agar memudahkan Rena untuk mengambil popcorn tersebut, lain halnya dengan Rena yang menyimpan nachos di atas pangkuannya Gadis itu terlihat menikmati film, kedua mata cantik Rena tidak lepas dari layar lebar sedangkan tangan dan mulutnya tidak berhenti beraktifitas.Sesekali tangan Rena mengambil popcorn setelah memakan nachos membuat kening Andra terlipat dalam melihatnya.Andra memesan nachos sebetulnya untuk dirinya sendiri, tapi nachos itu malah Rena kuasai jadi saat Rena akan mengambil popcorn maka Andra menjauhkannya dan sontak gadis itu menoleh menjadikan sebuah kesempatan untuk Andra protes agar Rena mengembalikan nachos miliknya yang dia kuasai.Cukup dengan kode mata dari Andra, kali ini Rena sudah mengerti.“Oooh ... Mas mau ini? bilang donk,” katanya teramat santai seraya memberikan nachos kepada Andra untuk ditukar dengan popcorn. Sayangnya nachos itu tinggal sedikit, tidak memb
Tok...Tok...Ceklek … Santi membuka pintu ruangan Andra, langkah anggunnya perlahan lalu berhenti tepat di depan meja Andra."Pak … pak Randy ingin mengadakan pertemuannya di Bandung, karena kesehatannya tidak cukup baik untuk pergi ke Jakarta.” Santi memberi informasi yang baru saja dia dapat dari sekretaris pak Randy."Oke … besok kita pergi ke Bandung, ajak Ricko juga.” Sang Presdir tampan memberikan instruksi, pandangannya kembali fokus pada layar MacBook. "Oh ya … tolong belikan oleh-oleh untuk calon mertua saya,” imbuhnya lagi menghentikan langkah Santi yang bermaksud undur diri dari ruangan tersebut."Baik Pak ... Permisi.” Santi menyanggupi kemudian bergegas keluar dari ruangan bosnya."Mertua? Memangnya siapa kekasih Pak Andra? Jangan-jangan bu Rena yang waktu itu datang ke sini, soalnya beberpa waktu lalu pak Andra mengirimkan bunga untuk bu Rena … Yaaaa, pak Andra udah ada yang punya, sakit hati aku sakiiiit," jerit Santi dalam hati.Keesokan harinya Andra, Ric
Sepulang kerja Andra dan Ricko membawa Rena makan malam di resto yang terkenal dengan hidangan Timur Tengah."Pasti ada yang mau di omongin," batin Rena menerka, sementara jarinya sibuk mengotak-ngatik ponsel, padahal dia hanya menggeser-geser layar ponsel tanpa ada yang benar-benar menarik perhatiannya. Rena memang gadis ekstrovert kebalikan dari Andra tapi dia juga bukan gadis narsis atau suka mencari perhatian dengan posting segala sesuatunya di media sosial. Hanya sedikit foto-foto yang memenuhi akun media sosialnya dan dia pun tidak begitu peduli atau tertarik dengan kehidupan orang lain di sosial media, mungkin karena merasa hidupnya terlalu keras untuk dirinya sendiri hingga tidak ada waktu untuk mengurusi kehidupan orang lain.Seperti sekarang ini, saat kedua pria tampan yang katanya mengajak makan malam tapi malah sibuk dengan iPad masing-masing sambil menunggu pesanan makanan datang, Rena merasa bosan dan hanya pura-pura memainkan ponselnya. "Ekheeemmmm...." Rena berde
Rena tidak merasa bahagia seperti gadis yang sedang bertunangan pada umumnya, baru menjadi kekasih pura-puranya Andra saja hampir kehilangan nyawa di lemari pendingin, bagaimana bila sudah menjadi istrinya nanti?Tidak tahu apakah dia bisa menjalani kawin kontrak hingga tenggat waktu yang tertulis di dalam kontrak, tapi hari ini Rena berusaha tersenyum, malah dia sudah berlatih malam sebelumnya, tidak ingin orang-orang melihatnya bersedih yang seharusnya menjadi hari bahagia untuknya."Demi ibu dan bapak juga adik-adik ... Demi seratus juta, Eh lima Milyar! Harus kuat harus bisa!" batin Rena menguatkan dirinya sendiri.Andra dan keluarga akhirnya tiba kemudian rombongan tersebut disambut oleh ibu Susi dan bapak Roni.Penampilan Andra sangat memukau memakai batik lengan panjang berwarna Dusty green dengan celana kain warna coklat pekat serasi dengan Rena yang hari ini terlihat sangat cantik dengan kebaya modern ala Sunda membalut tubuh indahnya juga make up flawles yang semakin me