Share

Bab 21 - Kencan Part One

Melviano ikut turun kala melihat Kaila langsung lari manuju ke halaman depan yang terdapat penyewaan sepeda ontel. Kaila langsung menyewa dan menaiki tanpa memikirkan Melviano. Bodoh amat lah, dia sudah gede juga ‘kan?

Melviano mendesah pasrah, ini seperti menjaga anak balita  yang tidak mau diam. Bikin capek, bikin emosi.

“Ayok sini, sewa sepeda sana.” Kaila melambaikan tangan sambil memutar-mutar naik sepeda.

Melviano menggeleng kuat. Ia tidak sanggup mengikuti Kaila yang tidak ada diamnya sama sekali. Dan tadi bilang apa? Naik sepeda? Gila aja, panas banget begini. Melviano melihat jam dipergalangan tangan yang menunjukan pukul duabelas siang. Bayangkan saja ini matahari lagi terik-teriknya. Mana perut juga lapar banget lagi. Melviano melihat-lihat pernjual makanan dan menemukan semacam kafe. Lumayan lah, yang penting jangan makan yang bau seperti tadi pagi.

“Kai, ayok makan siang dulu.”

Kaila menggeleng kuat.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status