Share

Bab 23

"E, El, ayo nikah dulu!"

Sesaat Devan terdiam, ia kaku, sadar akan ucapannya.

"Hah? Apa?"

"A, anu." Devan tergagap, ia juga terkejut dengan ucapannya sendiri.

Tak lama Eleanora tertawa lagi. Malam ini gadis itu banyak tertawa. Eleanora menjauhi Devan, ia duduk di atas tempat tidur. "Pintunya sudah dibuka, kamu bisa keluar sendiri. Jangan lupa tutup lagi."

Eleanora tidak memedulikan Devan lagi dan memilih merebahkan diri. Sudah malam, lebih baik dia tidur daripada meladeni Devan yang berpotensi bikin sakit hati.

Namun, satu jam Eleanora menutup mata, ia belum juga bisa tertidur. Dan lebih mencengangkan, Devan masih di tempatnya, tidak bergerak sedikitpun.

Akhirnya Eleanora bangun, duduk menghadap Devan. "Aku hitung sampai tiga, aku nggak akan lepasin kamu. Dan akan aku pastikan kamu menyesal kalau kamu bilang menyesal sudah ajak nikah."

Eleanora berdiri, sementara tatapan Devan tidak lepas darinya. "Satu … dua," Eleanora turun dari tempat tidur, duduk di depan Devan. Mereka tatap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status