Share

Bab 18A

Bab 18 A

"Enak, Tante." Sambil tersenyum, Alea gantian menyodorkan toples ke Ema. Ia menikmati tontonan kartun, tetapi tidak dengan wanita yang duduk di kursi roda itu.

"Jadi, Z itu apa, Al?"

"Z untuk Zein, Tante. Namaku, Alea Aurora Zein."

Ema tercengang mendengarnya. Tangan kanannya menutupi mulutnya yang menganga. Berulang kali ia mengucap istighfar.

"Kenapa, Tan? Namaku bagus, kan?"

"Iya, Sayang. Namamu bagus sekali. Apa kamu pernah bertemu papamu?"

"Iya, Tante."

Ema mengerutkan dahinya. Artinya bukan suaminya yang menjadi papa Al. Ada perasaan lega di dada Ema. Hampir saja ia diserang jantungan.

"Oh, papamu tinggal di kota ini juga? Kenapa tidak tinggal di rumah kalian?" Ema bertanya penuh selidik, tetapi berusaha tidak membuat Alea ketakutan diberondong pertanyaan.

"Kata mama, papa kerjanya jauh. Kemarin malam papa mau ketemu dengan Al, tapi nggak jadi. Papa sibuk menolong orang sakit. Jadi, Al ketemunya besok lagi."

Jantung Ema kembali berdetak kencang. Otaknya disera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status