Share

Bab 22A Sindiran

Bab 22A Sindiran

Suasana sarapan pagi ini di meja makan sedikit membuat Syila canggung. Pasalnya, setelah semalam tidur ditemani suaminya, Syila justru terlelap lebih dulu. Sedari tadi, ia hanya melirik Zein yang bersikap biasa seolah melupakan malam panjang bersamanya.

"Kenapa Mas Zein jadi cuek begitu?" Memilih fokus pada nasi goreng di piringnya, Syila mencoba tak acuh dengan sikap suaminya. Ia justru dikejutkan oleh kedatangan Refan yang terlihat segar dengan penampilan kaos kasual dipadukan celana jeans. Mempesona.

"Astaghfirullah, jaga pandangan Syil. Itu godaan adik ipar. Nggak malu apa pernah bermalam di kamarnya." Syila menunduk seraya menggigit bibirnya teringat malam itu.

"Sudah rapi juga, Fan? Gimana, apa ada masalah dengan perusahaan?" tanya Ilyas seperti biasa. Meskipun abinya sibuk mengajar, di sela-sela mereka berkumpul sarapan pagi pasti menyempatkan bertanya kabar kantor yang dihandle putranya.

"Nggak ada, Bi. Hanya masalah kecil," ungkap Zein menimpali pertanyaa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status