Share

Bab 48A Bersama

Bab 48A Bersama

"Syila! Syila, Sayang!"

"Ah, apa, Bang."

"Ckk, tuh kan dikacangin," sungut Refan seperti anak kecil kehilangan permen.

"Aku lapar, Bang. Perutku sudah berdendang," ungkap Syila jujur. Keduanya tenggelam dalam canda tawa setelah kesedihan yang mereka alami mampu dilewati dengan keikhlasan hati.

Selesai makan dan menyuapi, Syila membersihkan tubuh suaminya. Tangan Syila dihentikan paksa oleh Refan.

"Cukup! Biar aku sendiri yang teruskan."

"Kenapa, Bang?" protes Syila dengan wajah polos.

"Kamu mau ruang ini jadi kapal pecah seperti di rumah? Soalnya aku kangen anak kita." Bisikan lembut Refan di telinga kiri, sukses membuat tubuh Syila meremang.

"What?! Bang Refan!"

"Ough, sakit, Syila."

"Bang, boleh aku bertanya?" Syila memasang wajah serius membuat Refan mengerutkan keningnya dalam.

"Apa?"

"Gimana perasaan abang saat tahu Mbak Sania tidak ada?"

"Menurutmu?" Refan mencoba menelisik pemikiran istrinya. Namun, Syila menunduk menahan sedih.

"Kemarilah! Kalau k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
D Lista
makasij kak
goodnovel comment avatar
Susi Hendra
bagus.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status