Share

PENOLONG

Liam memarkirkan mobilnya di halaman depan sebuah ruko kecil yang letaknya tak jauh dari pemakaman tadi. Ruko tersebut merupakan kedai kopi pertama yang mereka jumpai saat perjalanan pulang.

Saat ia hendak membuka pintu mobilnya untuk memesan kopi di dalam, Andini menghalanginya. “Biar aku saja. Kamu boleh duduk di sini. Kamu mau apa, Liam?”

“Kopi hitam.”

“Espresso atau americano?”

“Apa saja.”

Andini turun dari mobil. Seorang barista laki-laki terlihat sedang meracik kopi pesanan pelanggan yang sudah berada di dalam lebih dulu. Ia mendorong pintu kaca yang selalu dilap dan dibersihkan, terbukti tak ada bercak atau bekas yang menempel di sana.

Saat Andini melangkahkan kaki kanannya di dalam, sebuah lonceng kecil yang berada tepat di atas kepalanya berbunyi. Sang barista pun akhirnya mengangkat kepalanya dan memberikan salam serta menunjukkan wajah yang sangat ramah.

“Selamat pagi, K

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status