Share

RAGU-RAGU

Setelah beristirahat beberapa jam, Lukman terbangun dari tidurnya. Rasa kantuk belum sepenuhnya hilang. Lebih dari dua puluh empat jam dirinya terjaga dan tak sempat untuk terlelap walau sebentar saja.

Kedua tangannya direntangkan semaksimal mungkin. Otot-otot pada tubuhnya masih terasa kaku. Perjalanan yang ia lakukan selama di Jambi dan rute perjalananan yang tak bersahabat membuat seluruh tubuhnya menjadi tegang.

Kepalanya pun masih terasa sakit. Berada di medan yang asing baginya adalah pekerjaan yang cukup melelahkan. Namun, semua kerja kerasnya itu terbayar saat ia berhasil mencari lahan ganja milik Bara dan memperluas usaha Adimas.

“Bagaimana istirahatmu?” tanya Adimas seraya memberikan gelas champagne berisi wine kepada Lukman.

“Lumayan mengembalikan tenaga, Bang. Terlebih kalau ditambah ini,” Lukman mengangkat gelas champagne yang baru saja diterimanya sejajar dengan matanya. Ia menyesap wine itu dengan sek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status