Share

TITIK TERANG

Pagi-pagi sekali, Liam dan Samuel terjaga bersama. Samuel merentangkan tubuhnya untuk merelaksasikan otot-otot diselingi dengan mulutnya yang menguap.

“Ah, segarnya tubuh ini!” Samuel beranjak dari kasur. Ia menyatukan kedua telapak tangannya, kemudian merentangkan lengannya sejurus dengan dada.

“Bagaimana tidurmu, nyenyak?” tanya Liam. Matanya menerawang kedua mata Samuel saat pandangan mereka bertemu.

“Tentu saja. Bagaimana denganmu?”

“Semalam terbangun dan sempat keluar untuk buang air.” Setelah mengucapkan kalimat itu, Liam mengawasi dan memperhatikan ekspresi yang muncul dari wajah Samuel.

“Benarkah? Saya tidak tahu sama sekali. Apa kau tidak nyaman karena satu kamar dengan orang asing?”

“Mungkin,” jawab Liam sambil menampilkan seutas senyum tipis pada bibirnya.

“Saya harap kita bisa menjadi rekan kerja dan teman yang baik,&r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status