Share

TAK INGIN TERULANG

Andini menekan pedal gas mobil yang dikendarainya dalam-dalam. Kecepatan mobil itu bertambah dalam waktu beberapa menit. Di sampingnya, Liam terbaring lemah. Rautnya pucat pasi, bibirnya pun ikut memucat.

Sesekali, ia mendengar rintihan keluar dari bibir Liam. Tubuh lelaki itu meringkuk, menahan sakit luar biasa pada tubuhnya. Luka dalam yang belum sembuh itu harus dihantam lagi dengan sebuah tendangan.

Mengambil alih kemudi sambil bertarung dengan panik membuat Andini tak takut lagi untuk meningkatkan kecepatan. Sesekali kepalanya menoleh ke arah Liam, wajah laki-laki itu sangat pucat dan berbeda dari biasanya.

“Liam, kamu harus bertahan!” Tanpa disadari, tangan kiri Andini menggenggam erat tangan kanan Liam yang terkulai ke bawah. “Kamu tidak boleh mati!”

Apa pun kendaraan yang menghadang, diterabasnya tanpa segan. Sebentar, ia membanting stir kemudinya ke kanan. Lalu, sejurus kemudian, posisi mobilnya telah berada di kiri jalan.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status