Share

Bab 78

Bab 78

Abraham menelan saliva.

Getir teramat getir mendengar jawaban Mera.

Demi untuk mengurangi rasa getirnya, Abraham memarkirkan mobil dengan lebih cepat di depan toko yang akan ia masuki.

"Sungguh kau tak ingin dibelikan apa-apa?" tanya Abraham dengan nada kecut.

"Bukan maksud menolak, akan tetapi di dapur Bi Sumi sedang memasakkan makanan kesukaanku."

Dugh!

Jantung Abraham berdetak.

"Mera, berhati-hatilah dengan Bi Sumi!" spontan Abraham berucap.

"Apa maksudnya?" Mera terdengar heran.

"Kau dengar, aku menyarankan kau untuk lebih berhati-hati dengannya."

"Kenapa memangnya?"

"Sebaiknya jangan terlalu banyak bertanya Mera! Untuk saat ini aku minta cukup turuti saja apa yang kusarankan."

Mendadak hati Abraham tak tenang dengan adanya Bi Sumi di rumah adiknya. Ada firasat buruk melintas.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status