Share

Bab 79

Bab 79

"Bi, jika Mera menolak, tolong tidak usah dipaksakan. Bukankah selera setiap orang berbeda-beda?" suara Abraham muncul di ambang pintu.

"Eh Tuan sudah kembali rupanya. Maaf tuan saya tidak bermaksud memaksa. Tapi saya hanya khawatir dengan Nyonya Mera. Takutnya dia kelaparan." Bi Sumi beralasan.

"Mera bukanlah anak kecil lagi, Bi. Jika dia lapar maka dia bisa ambil sendiri. Tak perlu di bujuk. Jika dia bilang tidak, maka itu artinya dia sedang tidak menginginkan makanan."

Pembelaan Abraham semakin membuat hati Bi Sumi panas.

"Maaf tuan." Bi Sumi berkata menundukkan kepala.

"Sudahlah. Bi Sumi silakan kembali ke kamar Bibi sana." ucap Abraham.

"Baik Tuan." Bi Sumi melenggang menuju ke lantai bawah masih dengan kepala tertunduk tak berani menatap Abraham.

Setelah Bi Sumi berlalu, Abraham melangkah mendekati Mera yang masih duduk tertegun.

"Mera, kau lapar?" ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status