Share

22

Pukul 05.00 pagi tidurku yang sedang lelap-lelapnya tiba-tiba dikejutkan oleh suara telepon rumah yang berdering di dekat tempat tidurku.

Kupikir siapa yang akan menelpon di pagi-pagi seperti ini kecuali keadaannya memang sangat darurat.

"Halo."

"Ibu, Nyonya mendadak kumat darah tinggi dan langsung dilarikan ke UGD."

"Hah? Kenapa?"

"Entahlah, sejak kematian bapak dan yang sering menyendiri dan menangis. Saya rasa beliau stress," jawab asisten rumah tangga ibu mertua.

"Ya Tuhan, aku turut prihatin, kalau begitu, aku dan Mas ALvin akan segera berangkat ke rumah sakit."

"Segera ya Bu."

"Iya."

Kuraba kenyang suamiku yang ternyata masih panas saja seperti malam tadi, ada di lemari dalam diriku haruskah aku membangunkan dia untuk ikut denganku atau tidak.

"Mas, ibumu sakit, kita harus ke rumah sakit."

"Tidak bisa Sayang, aku semalam muntah muntah dan lelah, kau saja yang pergi."

"Baiklah kalau begitu."

Dengan gerak dan langkah yang paling cepat aku segera turun ke dapur untuk memasakkan bub
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status