Share

41. Kabar dari Kancil

“Apa kau mencintaiku?” tanya Pangeran Sakai dengan gugup dan terbata.

Dahayu tersenyum padanya. “Aku baru menyadarinya,” jawab Dahayu.

Pangeran Sakai tersenyum bahagia mendengarnya. Dia tidak bisa membaca dari raut wajah dan sorot mata gadis itu. Dahayu melakukan itu semua karena itulah satu-satunya cara dia bisa membalaskan dendamnya pada Panglima Cakara. Dia akan mempermainkan cinta Pangeran Sakai agar kelak Pangeran Sakai bisa menariknya ke istana. Dahayu tidak tahu apakah cara itu cara yang terbaik baginya, namun setidaknya dia sudah berusaha agar mendiang ibunya tenang di alam sana dan ayahnya tidak lagi ketakutan untuk keluar dari persembunyiannya. Bagaimana pun juga, jika Panglima Cakara tahu keberadaan ayahnya, Panglima Cakara pasti akan membunuh ayahnya juga.

Pangeran Sakai menatap wajah Dahayu dengan tatapan serius. “Kalau begitu, bisakah kau menjauhi Kancil dan Bimantara? Jangan lagi dekat dengan mereka! Mereka adalah mus

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Deasti Puteri
lanjut thor...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status