Share

433. Ajian Hujan

Saat Panglima hendak menyiapkan tenda di atas tanah lapang. Bimantara tiba-tiba memiliki Naluri seolah mendengar suara hujan. Suara-suara itu mengatakan Bimantara bisa menghentikannya jika Bimantara mau.

“Apakah kau mendengar sesuatu?” tanya Bimantara pada Sang Putri.

“Aku hanya mendengar suara hujan dan angin di luar sana,” jawab Sang Putri. “Memangnya kenapa? Kau mendengar suara-suara aneh?”

Bimantara heran karena hanya dia saja yang mendengar suara itu. Tak Lama kemudian Bimantara turun dari kereta kencana. Putri Kidung Putih tampak heran.

“Kau mau kemana?” tanya Sang Putri heran.

Bimantara tidak menjawab pertanyaannya. Dia malah berdiri di atas tanah dengan tongkatnya. Wajahnya menengadah pada langit yang menjatuhi hujan yang begitu deras itu. Titik-titik air hujan itu membasahi wajah dan pakaiannya.

“Bimantara! Apa yang kau lakukan?!” tanya Sang Putri dengan khawatirnya.

Sang Panglima dan pasukannya yang sedang sibuk membuat tenda pun tampak heran. Apalagi Sang Pelayan. Dia heran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Youe
Bimbingan kog dilawan, pasti kalah kalian ...
goodnovel comment avatar
Elkasha Mustofa
makin seru aja . gk sabar nunggu k lanjutan nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status