Share

438. Panglima Indra

Putra Mahkota datang ke kediaman Sang Raja. Dia langsung bersimpuh di hadapannya sembari menahan kekesalannya. Raja Abinawa tampak heran.

“Ada apa?” tanya Raja Abinawa.

“Kenapa Ayah ingin menjadi Pemuda Pincang itu sebagai Panglima dan suami dari adikku?” protes Putra Mahkota.

“Panggil dia Bimantara,” ujar Sang Raja. “Dia memiliki nama. Sebagai Putra Mahkota kau harus menghargai mereka yang tidak sempurna.”

“Dia tidak pantas untuk menjadi Panglima dan suami dari Putri, Ayah,” protes Putra Mahkota.

“Ada yang aku ketahui di balik semua ini, dan karena itulah aku melakukan semuanya,” jawab Sang Raja.

“Aku yakin dia penipu. Dia memanfaatkan Putri untuk mendapatkan jabatan di istana ini. Setelah dia mendapatkan jabatan, dia akan berlaku semena-mena dan bisa saja menurunkan tahta ayah di sini!”

“Kecilkan suaramu di hadapanku!” tegas Sang Raja. “Lagipula belum tentu dia akan berhasil mengalahkan para pendekar terbaikku dan Panglima Indra!”

“Kalau ayah masih ragu, hentikan saja rencana ayah i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status