Share

554. Penginapan Rembulan

“Besok aku tunggu di arena pertarungan!” ucap Bahari lalu meninggalkan Bimantara, Raja Dawuh dan Kakeknya di sana.

Saat Bahari sudah menghilang dari pandangan mereka, Raja Dawuh menatap Bimantara dengan khawatirnya. “Kenapa kau terima tawaran itu? Bukan kah itu akan menghambat kita untuk segera pergi ke negeri salju?”

“Tidak ada cara lain selain menerima tawarannya,” jawab Bimantara.

Raja Dawuh terpaksa mengalah. Kakek Tua itu menatap mereka dengan bingung. Untuk mengajaknya kembali ke rumahnya, jaraknya sangat jauh. Jika harus menunggu di sana, mereka terpaksa harus bermalam.

“Apa kita cari penginapan saja untuk menunggu hari esok?” tawar kakek itu.

“Apakah di sini ada penginapan?” tanya Raja Dawuh.

“Ini negeri damai dan tentram,” jawab Kakek Tua itu. “Meski banyak pendekar, tidak ada penjahat di negeri ini. Makanya Yang Mulia Raja mengadakan arena pertarungan untuk menunjukkan kekuatan mereka dan menunjukkan keberadaan para pendekar terbaik di negeri ini.”

“Memangnya kemana cucumu?”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status