Share

553. Tantangan Pendekar Bintang Selatan

Saat semua penonton di arena pertarungan itu bubar, Kakek Tua itu mengejar Bahari dan memanggil namannya.

“Cucuku!” teriak Kakek Tua itu pada Bahari. Bimantara dan Raja Dawuh berdiri tak jauh dari belakang kakek itu.

Bahari yang mau pergi meninggalkan arena pertarungan itu tampak heran melihat kakeknya memanggil namanya.

“Kenapa kakek menghadiri pertarunganku lagi? Bukankah kakek sudah tidak mau melihatku lagi? Katanya aku sudah bukan cucu kakek lagi?” tanya Bahari dengan wajah kesalnya.

“Siapa bilang kau bukan cucuku lagi?! Darahku mengalir di dalam tubuhmu!” kesal Kakeknya itu.

“Ingat, Kek. Jika kakek menyuruhku untuk berhenti bertarung, aku tak akan memenuhi permintaan kakek itu. Sampai kiamat pun kakek tak akan bisa mencegahku! Lagipula arena pertarungan itu diadakan oleh Yang Mulia Raja. Di panggung itulah aku bisa menjadi diriku sendiri. Bukankah itu lebih baik bagiku dari pada aku mengembara lalu mengadu ilmuku dengan sembarang orang hingga membuat keonaran?!” ucap Bahari denga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status