Share

Sepatu Butut

Nun memutuskan keluar sebentar dari kantor untuk membeli obat sakit kepala di warung terdekat. Migrainnya kumat akibat terlalu memikirkan masa lalu dan masa depan.

Ketika tiba di lobi, dia melihat Alif duduk di kursi tunggu dengan gayanya yang bak sedang berfose sebagai foto model. Dia melirik tempat Nun berdiri lalu serta merta memposisikan adab duduk manis.

“Kamu pulang saja!” titah Nun. Dia merasa kasihan mengetahui lelaki itu ternyata menunggu Kafka di lobi sejak pagi hingga siang bolong begini.

“Gue lagi santai, ko,” elak dia dengan gaya so coolnya.

“Kamu enggak kerja atau kurang kerjaan?” tanya Nun. Dia benar-benar penat dan pening, apalagi melihat senyuman Alif.

“Kan gue yang ngatur kerjaan orang-orang. Terserah gue mau kerja apa enggak. Gue enggak bakal kurang kerjaan ko walaupun enggak kerja!”

“Shombhong amat,” oceh Nun dalam hati. Dia hampir lupa, Alif itu cucu sultan. Sul

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status