Share

Bab 25

Suara telepon berdering. Semua karyawan yang ada di pantry itu pun sontak menoleh secara serentak ke arah letak telepon berada.

Joe lantas mengangkat telepon itu yang ternyata dari bosnya. “Kasih teleponnya ke Rania.”

Glek!!

Dengan susah payah Joe menelan salivanya. “Baik, Pak.” Joe lantas memanggil Rania.

“Apa?” tanya Rania bingung.

“Bos mau ngomong,” bisik Joe.

Deg!

“Duh … pasti mau ngomel lagi,” batin Rania meringis.

Rania lantas mengambil telepon yang disodorkan oleh Joe kepadanya. “Iya, Pak?”

“Cepat bawa kopinya ke ruangan saya!” sentak Reynald.

“I–iya, Pak.” Rania menutup teleponnya begitu saja, kemudian berbalik dan mengangkat nampan yang di atasnya ada gelas berisi kopi yang telah ia seduh tadi. Rania lantas segera membawa kopi itu ke ruangan bisenya.

Tok Tok!!

Tanpa dipersilakan oleh bosnya, Rania langsung masuk begitu saja ke dalam ruangan Reynald dan meletakkan kopi yang ia bawa di meja Reynald.

“Ini kopinya, Pak. Maaf sudah menunggu lama.”

“Bikin kopi dua menit, ngobrolnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status