Share

Bab 47

“Tunggu!”

Rania spontan kembali berbalik menatap Reynald. “Iya, Pak? Ada apa lagi?” tanya Rania.

“Besok ruangan kamu pindah di sini, ya. Jadi kalau ada apa-apa saya gak perlu repot-repot panggil kamu,” ujar Reynald sembari menunjuk tempat yang akan dipakai buat Rania.

“Ta–tapi … nanti kalau karyawan lain mikir aneh-aneh gimana, Pak? Lebih baik saya di tempat biasa saja, Pak, biar gak ada gosip-gosip gak enak.”

“Gak usah pikirin ucapan orang lain. Fokus ke kerjaan kita aja,” sahut Reynald.

“Baiklah, tapi janji Bapak gak akan aneh-aneh sama saya, ya!”

Reynald menaikkan satu alisnya, kemudian terkejut kecil. “Memangnya saya mau ngapain kamu, Rania? Saya hanya ingin agar pekerjaan kita lebih mudah, dan kalau saya butuh apa-apa saya tidak perlu teriak-teriak.”

“Ya makanya jangan teriak-teriak, Pak! Kan ada telepon?” sahur Rania.

“Sudahlah, kamu ikuti saja perintahku. Kamu besok kerjanya di situ. Nanti biar ditaruh kursi dan mejanya dulu.”

“Baik, Pak.” Rania mengangguk pasrah.

***

“Kayakn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status