Share

Chapter 29

Di sepanjang perjalanan pulang, Mayang tidak mengeluarkan satu suku kata pun. Ia hanya diam dengan tatapan nyalang. Seruni jadi tidak berani untuk menanyakan apapun. Terlebih lagi ada Antonio yang tengah menyetir. Hanya saja, Seruni merasa tidak tenang. Ia terus menerus memandang ke belakang.

"Kalau kamu terus menggerakkan lehermu seperti itu, dikhawatirkan saat kakimu sembuh nanti, malah gantian leher kamu yang sengkleh. Duduk tenang Seruni. Jangan mengurusi hal yang bukan urusanmu. Ingat, setiap orang mempunyai privacy sendiri." Teguran Antonio menyadarkan Seruni. Ia memang terlalu mengkhawatirkan Mayang. Bagaimana ia tidak khawatir, Mayang yang biasanya jenaka dan ceria, mendadak seperti orang linglung begini.

"Tapi, Mas--"

"Mungkin kamu memang sahabat Mayang. Tapi ingat, jangan memaksa apabila yang bersangkutan tidak ingin membagi masalahnya. Hormati keputusannya. Kala

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status