Share

Ajakan Dewa

Kereta rel listrik arah Bogor berhenti sempurna di depanku. Orang-orang sibuk berebut untuk masuk lebih dulu, maklum KRL ini memang sangat dinanti-nanti oleh para pekerja. Aku saja yang bodoh yang berangkat ke Bogor di saat jam masuk seperti ini.

Sebenarnya, bukan tanpa maksud aku berangkat ke Bogor. Semalam seusai tragedi penamparan. Suasana rumah jadi jadi gak enak dan akhirnya setelah aku berpikir semalaman, aku ijin pada Mamah menenangkan diri sejenak ke rumah Nenek mumpung hari Sabtu tidak mengajar. Awalnya Mamah gak setuju tapi aku terus membujuk, aku bilang aku ingin menghindari semuanya sementara waktu. Rasanya terlalu gak nyaman dan sesak ada di Jakarta saat hatiku tengah galau seperti ini.

"Fiuh!"

Aku menghela napas. Membiarkan yang lain masuk lebih dulu sampai akhirnya giliranku. Namun, baru saja aku mau melangkah suara seorang anak kecil menghentikanku.

"Bu Guru! Bu Guru!"

Merasa tak asing dengan suara itu, aku menoleh ke arah samping dan kutemukan Gio tengah melambaikan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status