Share

33. Cara Aldrin mencintai Sesiliana.

Aldrin memantik rokok yang ada di tangannya, ia hanya menghisapnya sekali lalu membiarkannya begitu saja yang hampir melukai tangannya, tapi setiap kali rokok itu habis ia akan menyalakan yang baru.

Menatap kosong ke depan, pikirannya melayang, asap rokok mengaburkan pandangan hingga raut wajahnya tampak tidak jelas, hanya tekanan rendah yang mencekik di sekitarnya yang memastikan jika saat ini ia diambang kewarasannya.

Sejak ia meninggalkan Villa yang ditempati Sesiliana, ia tidak mengucapkan apapun mengurung diri di ruang kerjanya. Ia sengaja pergi tanpa berpamitan pada kekasihnya, ia ingin memberikan mereka ruang untuk saling melepas rindu. Natan yang mengikuti tuan mudanya menghela nafas melihatnya seperti ini.

Ia tahu betapa kacaunya perasaan Tuanya, dengan tingkat kegilaan tuannya pada Nonanya, Tuannya saat ini benar-benar sangat menakutkan. Yang ia takutkan adalah konsekuensi dari kemarahannya itu.

“Panggil semuanya, aku mau semuanya berkumpul dalam satu jam. Juga kumpulkan sem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status