Share

27

Kening mereka menempel, sama-sama kesusahan menata nafas berat yang memburu. Keke bahkan masih memejamkan matanya menikmati sensasi baru yang baru didapatkannya. Pengalaman baru yang sangat manis, ini ciuman biasa, tapi Bujang mampu memporak porandakan pertahanannya. Dia menyerah.

Tak ada paksaan, mereka belajar secara alami, saling membujuk dan merayu, lalu berhenti untuk menata nafas masing-masing.

"Aku senang kau tak menolakku, Ke." Suara berat Bujang mengalun merdu di telinga Keke. Menggetarkan hatinya. Tapi Keke tak bisa berbicara apa-apa, lidahnya kelu.

Keke membuka matanya, menatap sayu pada wajah yang sudah ditumbuhi cambang itu. Keke tak sanggup berkata-kata. Rasa kopi yang manis bahkan masih berada di dalam mulutnya.

"Ayo kita tidur! Kita butuh istirahat." Bujang meraih Bahu Keke, mengajak wanita itu ke atas ranjang. Keke tak punya kuasa atas dirinya, dia menurut.

"Mulai malam ini, kita tak boleh lagi tidur dengan saling memunggungi."

Keke mengangguk. Pipinya masih merona. K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
siti fauziah
lah endang mo ngapain lu
goodnovel comment avatar
Wakit Nurhuda
eyaah mbak Endang suren dang
goodnovel comment avatar
Lumin Ca
apa yg akan terjadi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status