Share

Firasat

"Cahaya! Woii! Lah dia malah diem. Pasti lagi ngelamunin sang pujaan ini!"

Kembali Cahaya meringis saat lengkingan suara Alya memenuhi gendang telinganya, "Berisik, Al! Penuh ini kuping aku!" geram Cahaya sambil menoleh pada Rosita yang tadi tidur, dan Cahaya kaget mendapati ibunya itu sudah bangun, dan sedang tersenyum mendengarkan percakapan teleponnya dengan Alya.

"Ambu? Em, Al ... aku hubungi kamu nanti, sekarang harus ngurus ambu dulu. Bye!" tanpa menunggu persetujuan Alya, Cahaya memutus panggilan begitu saja, tak peduli sahabatnya itu pasti sedang uring-uringan kini. "Aya berisik ya, Mbu? Jadi Ambu terbangun, maaf ya?"

Cahaya membenarkan selimut yang menutupi tubuh ibunya, mengusap sayang lengannya hati-hati.

Rosita menggeleng mendengar pertanyaan Cahaya yang sarat penyesalan, padahal dia memang terbangun dengan sendirinya, bukan karena Cahaya berbicara di telepon.

"Tidak, Teh. Ambu emang sudah nggak ngantuk. Siapa tadi? Alya?"

"Iya, Mbu, Alya yang nelepon. Nanyain kenapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status