Share

33.

(Masih POV Alana)

Pagi ini, aku merasa lebih segar meski kantung mataku membesar akibat kurang tidur. Setidaknya, aku bangun dengan semangat yang berbeda. Tuan Hamiz tidak membiarkan perpisahan ini terjadi. Pasti maksudnya begitu, kan?

Terserah bagimu jika merasa, aku adalah orang yang tidak bisa mengambil keputusan tegas. Urusan perasaan ini, aku pun tidak tahu hendak seperti apa. Setidaknya, aku harus menemui Tuan Hamiz siang ini untuk membuatku dapat melihat, haruskah aku benar-benar berhenti atau tidak.

Aku sudah siap 10 menit tadi, akan tetapi belum juga ingin untuk ke bawah. Sampai ketukan pintu dan suara Niko memanggilku untuk segera membukanya.

”Alana, aku anter kamu. Kamu boleh pergi, asal sama aku,” tutur Niko dari balik pintu.

Aku kembali mematut diri di depan cermin. Meski kantung mataku merusak pandangan, tapi aku tetap membuka pintu dan segera bersitatap dengan Niko. Lelaki ini ... ia tidak terlihat baik. Kantung matanya sama sepertiku.

”Kalo kamu capek, kamu di sini a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tiraya
Tuan Hamis kecelakaan kah ?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status