Share

47.

”Aku harusnya udah masuk buat pemotretan, Miz, tapi Pak Dodo justru ngambil model lain nggak konfirmasi ke aku dulu,” keluh Dania. ”Aku nggak jadi pemotretan hari ini, padahal aku udah persiapin semuanya.”

Hamiz memeluk Dania, mengusap punggung wanita ini agar lebih tenang. Dania sudah bangun pagi-pagi sekali seperti jadwal yang ditentukan oleh Pak Dodo untuk pemotretan busana musim panas kali ini. Akan tetapi, sesampainya ia ke studio, Pak Dodo justru menyuruh Dania pergi karena ada model lain yang menggantikannya.

”Itu artinya, kamu yang udah cantik ini disuruh jalan-jalan sama aku,” hibur Hamiz. ”Ice cream?”

Wanita itu mengangguk. Hamiz menggandeng tangan Dania untuk menjauhi studio foto menuju pantai. Sepanjang perjalanan Dania nampak murung, bahkan yang biasanya selalu memiliki cerita apa pun untuk menghidupkan suasana kini hanya diam. Dania kecewa, sudah lama ia mengidamkan pemotretan busana musim panas kali ini.

Mobil Hamiz terparkir rapi, pintu mobil Dania dibuka oleh Hamiz un
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status