Share

Bab 23. Terkuak

Terpaksa kini, Pras harus rawat inap di rumah sakit. Daya tubuh ya betul-betul drop. Sudah dua kantong infus masuk ke dalam tubuhnya.

"Cepatlah pulih, Mas. Aku butuh bantuanmu mencari Ayu," isak Desi seraya terus memegang erat tangan suaminya. Pandangan Pras nanar, melihat air mata Desi.

"Sudahlah, sayang. sabar, aku akan segera baik-baik saja." Tangan satunya Pras menggapai ujung kepala Desi. Walau bagaimanapun, wanita ini pernah ada di dalam hatinya.

Hening sesaat. Pras kembali memejamkan matanya.

Desi memandang wajah suaminya, Prasetyo lah lelaki yang paling mengerti dirinya. Segala keluh kesahnya selalu di dengarnya tak pernah suaminya begitu drop kondisinya.

Desi mengelus pipi suaminya dan mengecupnya pelan, "maafkan aku, Mas."

Malam ini, Pras sudah diperbolehkan untuk pulang. Wajahnya sudah tak pucat lagi, banyak perubahan pada tubuhnya, sedikit kurus.

"Aku buatkan makanan kesukaanmu, Mas."

"Sudahlah Des, nggak usah. Aku ingin kau duduk saja denganku."

Desi memapah suaminya p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status