Share

Bersyukur

Di kala suasana kampus yang telah sepi, Kayla menumpahkan seluruh tangisannya di dalam kelas. Perasaan overthinkingnya tak dapat terbendung.

Setelah sekian lama tidak melawan, akhirnya kembali berani atas dirinya sendiri. Pertama kalinya ia mengeluarkan reaksi tidak suka atas perlakuan Nasya kepadanya.

Sebenarnya sudah sangat lama ia ingin begitu, tetapi sengaja dibiarkan karena mementingkan kondisi mentalnya.

Namun, kali ini, semua berbeda.

Apa yang dikatakan Nasya telah kelewat batas.

Selain itu, Wafa sudah mulai mempercayainya untuk dijadikan teman bercerita dan berkeluh kesah. Tidak mungkin kan tempat untuk menuangkan semua keluh kesahnya pada orang yang mentalnya sedang kacau?

Memang, ada Allah, tempat untuk menuangkan semuanya.

Tapi, tentu saja, sebagai seorang istri ia juga ingin menemani.

Walaupun harus tertatih mengingat kondisi mentalnya yang perlu dipoles agar makin tangguh.

"Ngga boleh cen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status