Share

Bab 74 (Pak Omar)

Karena beberapa minggu terakhir ini bisnis dengan Rizki dan Hikam tidak terlalu menjanjikan, Pak Omar mencari jalan lain meski masih dengan pekerjaan yang sama, distributor kelas atas. Ia menyalurkan produk dari pabrik ke toko-toko raksasa, ataupun menyalurkan produk setengah jadi ke perusahaan lain.

"Lah, itu Febi di depan pintu," batinnya saat melihat anaknya dari kejauhan. Gadis itu tengah memegang notebook dan nampak sibuk menerima laporan-laporan dari karyawan lain.

Saat Febi selesai menerima laporan dari para karyawan lelaki yang kini berhamburan ke kafe dan pedagang kaki lima di depan gedung, Pak Omar melambaikan tangan ke gadis itu. Ia sengaja menunjukkan bahwa dirinya tengah ada di sini. Namun gadis itu nampak pura-pura tidak tahu dan mengabaikannya.

"Pak Omar?" Sebuah suara mengagetkan Pak Omar.

"Oh, Bapak. Selamat sore, Pak." Pak Omar menyapa balik dengan tergesa-gesa.

"Selamat sore, ternyata Bapak sudah di sini. Kenapa tidak langsung ke ruangan saya, Pak?" Pak Arman yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status