Share

Kekhawatiran Andra

Di dalam kamar mandi, Alana mengamati tubuhnya di depan cermin. Alana dapat melihat pantulan dirinya sendiri dari balik cermin itu. 

Sambil menahan napasnya, jemari tangan Alana terangkat menyentuh lehernya yang terdapat noda merah di sana. Itu adalah bekas ciuman Andra. Tanda kepemilikan yang Andra tinggalkan di leher Alana yang jenjang.

“Aku sudah menyerahkan tubuhku begitu saja pada Andra. Aku tidak berdaya menolaknya. Sepertinya apa yang Andra katakan tentangku itu benar. Aku memang wanita yang murahan. Aku sudah tidak memiliki harga diri.” Alana menyeka air di sudut matanya. 

Terbersit rasa penyesalan yang amat dalam di hati untuk Winarti. 

Ya. Tak seharusnya Alana membiarkan dirinya terlena dengan sentuhan Andra. Padahal sudah jelas laki-laki itu merenggut kehormatannya dengan sesuka hati dan seringkali merendahkan harga dirinya tanpa perasaan.

Akan tetapi Alana selalu saja tidak berdaya. Rasa cinta yang masih mengg

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status