Share

Ambisi Dan Obsesi

Zion tak mau kalah, dia dengan segera menguasai diri dan memukul balik Elvano. Pria itu terkapar karena balasan yang Zion layangkan. "Mas Zion, sudah. Saya mohon!" Leana melindungi tubuh Elvano dengan tubuhnya sebagai tameng, sedangkan Arsen memegang bahu Zion erat.

"Vano." Zion terengah sembari mengusap darah di ujung bibirnya. "Aku tidak tahu kalau kamu sebodoh dan seceroboh ini. Besok-besok gunakan otakmu sebelum bertindak, jangan diisi dengan masa lalu saja. Kalau suatu hari Leana memilih untuk pergi, baru tahu rasa!" Zion melepas kasar tangan Arsen dari bahunya, lalu menyambar jaketnya yang ada di sofa. Sebelum benar-benar pergi. Zion melirik singkat ke arah Leana. " Leana, jaga diri kamu baik-baik. Saya permisi dulu." setelahnya Zion berlalu dengan langkah lebar.

"Lepas!" Leana yang masih terisak langsung melepaskan tangannya dari pundak Elvano. "Aku akan ke kamar. Malam ini aku butuh waktu sendiri, kamu tidur saja di kamarmu yang dulu." Elvano melenggang pergi dengan sempoyong
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status