Share

Cemburu Buta?

Elvano masih terpaku atas semua yang terjadi, tak mungkin mamanya berbohong padanya, bukan?

"Vano, kamu kenapa? Kamu kesal karena aku telat?"

"Bukan, aku hanya bingung. Bukankah aku akan makan malam bersama, Mama? Lalu mengapa kamu juga ada di sini?"

Sasmita tersenyum lembut. "Ah, karena itu ternyata, tadi Mama Sania nelpon aku. Katanya beliau ada urusan mendadak, jadi aku yang disuruh menemani kamu makan di sini." Sasmita mengubah raut wajahnya menjadi sendu. "Kamu keberatan, ya? Atau kamu mau aku pulang saja?"

"Tidak perlu, kita lanjutkan saja makan malamnya," potong Elvano cepat, walaupun di dalam hatinya dia terus bertanya-tanya. Apa tujuan mamanya melakukan ini semua.

"Okay, selamat makan. Eh, sebentar, aku pisahin kepala udangnya dulu. Aku tahu kamu tidak suka kepalanya, bukan?"

Elvano mengangguk singkat. "Terima kasih."

Sasmita tersenyum lebar. "Sama-sama, Vano. By the way aku akan kontrol minggu depan, kamu mau nemenin aku,'kan?"

Tubuh Elvano menegang untuk sesaat, namu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status