Share

90

Mengendap. Wisnu memastikan sekitar sebelum ia mencoba mencongkel kunci jendela dengan garpu yang sudah ia bengkokan.

Beruntung, kamar yang ditempatinya berada di lantai satu, jadi ia tidak perlu repot untuk menyusun cara agar bisa turun dengan mengikat berbagai jenis kain yang bisa digunakan.

Beberapa menit Wisnu mencoba, namun hasilnya masih gagal. Ia sempat menghela napas dan merasa frustasi.

Tapi mengingat Aruna, David juga keluarganya yang tengah dalam ancaman Celine, membuat tekat Wisnu untuk segera bebas kembali bulat.

Disaat pria itu tengah berusaha, tiba-tiba saja pintu kamar terbuka.

Wisnu yang panik bukan main segera bersembunyi dibalik gorden berwarna gold tersebut. Terkesan bodoh memang, tapi itu hanyalah bentuk reflek akan rasa panik.

"Tuan?"

Wisnu mengintip dari celah gorden, ia menghela napas lega saat rupanya si pelayan kembali.

"Ada apa? Jangan salah paham! Aku tidak mencoba untuk kabur, hanya … hanya sedang melihat pemandangan luar," kata Wisnu beralasan.

Mau bagai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status