Share

BAB 45

“Halo, Hel” sapa Wailea.

Disaat yang sama, pintu utama terdengar sedang di ketuk oleh seseorang dengan sangat keras dan gaduh.

“Hel, sebentar ya. Sepertinya papa mertuaku datang” kata Wailea sembari berjalan keluar dari kamar. Dari seberang telepon terdengar Helix yang terus memanggil nama Wailea dengan nada panik, namun suaranya saru di dengar karena ponsel itu digenggam oleh Wailea di tangan kirinya.

“Sebentar Helix. Aku susah jalan nih” kata Wailea.

“Jangan buka pintu itu, Lea!” Helix berteriak.

Langkah Wailea terhenti saat mendengar teriakan itu. Bersamaan dengan langkahnya yang terhenti, dua orang pria dengan baju serba hitam beserta topi dan masker masuk dan berlari kearah Wailea.

Wailea berteriak memanggil nama Helix dengan sangat kencang. Saat dia membalikkan badan hendak berlari menuju kamar, tongkatnya terjatuh. Ini membuat dirinya terpaksa menginjakkan kaki yang terluka itu agar dapat berlari. Dengan rasa sakit yang begitu m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status