Share

24. Ambien

Aku menggeliat dan merasakan sebuah lengan yang memelukku. Bisa kurasakan kulit kami bersinggungan. Ya Allah, aku masih tak percaya bahwa aku dan dia sudah ....

Ah, pipiku menghangat. Aku pikir malam pertama kami bakalan kayak di novel-novel yang bercerita tentang pernikahan karena perjodohan. Dimana pasangan suami istri menjalani malam pertamanya dalam suasana dingin, tidur saling memunggungi atau salah satu tidur di sofa. Ternyata malam pertama yang aku alami sungguh panas, mendebarkan dan sakit. Ya sakit, tapi juga enak. Mbuhlah. Pokoknya gitu.

Aku membalikkan badan kemudian menatap wajah seseorang yang masih terlelap. Dia bahkan mendengkur halus. Aku tersenyum melihat wajah damainya. Aku masih tak percaya jika jodohku adalah dia. Jodoh yang tidak disangka. 

“Kenapa?” Suaranya terdengar serak.

“Hah? Mas udah bangun?”

“Udah dari tadi. Tapi sengaja gak buka mata biar yang lain bangun dulu.”

“Maksudnya?&rdq
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status