Share

Part 25 Jangan Menyerah, Senja

Jam delapan malam Sabda baru keluar dari kantor. Pesannya yang dikirim pada Senja belum di balas, bahkan belum juga di buka sejak tadi. Mungkin ponselnya ada di kamar atau sedang di-charge.

Sabda tergesa masuk ke dalam lift. Tidak sabar untuk segera sampai di rumah dan makan malam bareng Senja. Rasa laparnya sudah di tahan sejak tadi. Dia hanya makan roti abon dan teh hangat yang diberikan asistennya habis Salat Maghrib.

Pria itu mengambil kunci pintu apartemen dari saku celananya. Saat masuk lampu-lampu sudah menyala. "Senja," panggilnya ketika sadar kalau rumah terasa sunyi. Dibukanya pintu kamar Senja dan memeriksa kamar-kamar yang lain. Namun senja tidak ada. Di balkon juga kosong. Di meja makan sudah tersedia nasi, tempe goreng, dan opor ayam. Masih hangat, berarti baru saja di siapkan.

Pria itu heran, lalu mengambil ponselnya di saku celana, menelepon Senja sekali lagi tapi panggilannya tidak diangkat.

Sabda tidak bisa menunggu. Di sambarnya kunci mobil di atas meja, lantas menu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Silvi Anita
senja ngobrol baik² Jgn asal ambil keputusan
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
hrs ttp berjuang bersama senja, jgn nyerah, jgn ninggalin sabda perjuangin sama2
goodnovel comment avatar
Ani Maryani
sediiih...... baguuus buangeet ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status