Share

Bab 20. Kekasih Satu malam

"Aku ke toilet," bisik Ashera. Dia sudah tidak tahan lagi mendengar apapun yang mereka katakan.

"Aku antar." Gavin merasa tidak enak hati.

"Tidak perlu," tolak Ashera, lalu pergi meninggalkan mereka.

Ashera berjalan dengan cepat meninggalkan rombongan itu dan segera pergi ke toilet. Rasanya dia harus mendinginkan kepala dan hatinya. Bila mungkin ingin menenggelamkan ke dalam air dan menguyurnya agar perkataan-perkataan yang telah masuk ke dalam telinganya luntur dan hilang.

Sesampainya di toilet, Ashera tidak benar-benar pergi untuk maksud tertentu. Ashera lebih memilih menenangkan diri dengan bercermin. Masih dengan perasaan kesal, topeng yang menutupi wajahnya segera dilepas untuk mengurangi rasa penat.

"Sialan! Mereka pikir aku barang taruhan?" kesal Ashera berbicara dengan bayangannya sendiri.

Sungguh hatinya terasa sangat sakit saat ini. Rasanya ingin dia menangis meratapi nasibnya yang rumit, hanya saja Ashera tidak akan pernah melakukannya. Dia tidak p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status