Share

Bab 22. Rumah Teman

Arion terus membujuk dan mencari tau alasan kekasihnya tidak mau diantar sampai rumah temannya dan saat itu ponselnya berdering. Dilirik siapa yang menghubungi. Saat melihat nama yang tersembul pada layar ponselnya, Arion sempat kaget dan matanya hampir melompat. Kembali matanya melirik ke arah wanita yang duduk di sampingnya dan saat ini sedang memalingkan wajah memperhatikan luar jendela.

Bibir Arion tersenyum tipis penuh arti, lalu mematikan deringnya dan memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celana. Terdengar helaan napas pelan dan panjang. Ada makian bodoh untuk dirinya sendiri, namun ada juga perasaan menggelitik. Bisa-bisanya dia melakukan kecerobohan itu.

Ada juga sumpah serapah dan janji untuk wanita yang ada di sampingnya itu. Bahkan dia akan membuat wanita itu membayar atas apa yang telah dilakukan padanya malam ini.

Meski telah menyadari kecerobohan dan kesalahannya, tapi Arion tidak mau membiarkan begitu saja. Ada dorongan untuk mengimbangi dan mengikuti alur yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status