Share

Dikejar Musuh

"Sayang, ikut aku ke area balap yuk!" ajak Sena.

"Kamu tanding?" tanya Adinda.

"Enggak sih, cuma lihat aja."

"Boleh deh."

Meraih sebuah helm, Sena memakaikannya di kepala Adinda.

Klik!

Terpasang sudah helm di kepala Adinda. Siapa lagi yang memakaikannya kalau bukan Sena. Dengan jahilnya, Sena menggetok kepala Adinda, menimbulkan bunyi 'tok' di sana.

Adinda mencebikkan bibirnya. "Ih, kok digetok?"

"Gemesin soalnya."

"Ih, nyebelin," gerutu Adinda.

"Udah, nggak usah monyong-monyong begitu. Entar aku sosor baru tahu rasa."

"Aku balas, week." Adinda menjulurkan lidahnya.

Meraih pinggang Adinda, Sena mencubit hidung lancip itu. "Dasar nakal."

Setengah jam sudah mereka di dalam perjalanan. Akhirnya, mereka berdua tiba di area balap.

Jemari Sena tidak terlepas dari Adinda sedetik pun. Banyak mata melirik sinis pada Adinda. Masa bodoh dengan itu semua, Adinda yakin mereka hanya iri saja. Pastilah banyak wanita yang menginginkan berada di posisinya saat ini bersama dengan Sena.

Netra Adi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status