Share

Membentang Jarak

Dengan wajah bersemu, Amanda memilih untuk segera keluar dari tenda. Wajahnya bahkan memanas hanya karena mendengar alasan yang beberapa detik lalu baru saja Senja udarakan. Ia merutuki diri dalam hati, mengapa ia harus melupakan hal sebesar ini? Apalagi Senja yang mengingatkannya, mau Manda letakkan dimana wajahnya?

“Aish, benar-benar memalukkan,” rutuk Amnanda. Gadis itu berdiri di sisi tenda, lalu memukul pelan kepala sembari mengumpat pelan. Merutuki dirinya sendiri yang sama sekali tidak peka dengan kondisi. Jika permainan panas mereka terus berlanjut, rasa malunya pasti berlipat-lipat. Sepertinya ia harus bersyukur karena Senja memberitahukan hal ini lebih cepat.

Amanda mengipasi wajahnya yang terasa panas, sensasi menggairahkan itu masih bisa dirinya rasakan.

Ia mengedarkan pandangan sebentar, lantas memilih untuk berjalan menjauhi kawasan tenda. Kerongkongannya terasa kering, jadi ia memilih meraih gelas satu kali pakai untuk meneguk air dingin yang tersedia pada pos berbentuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status