Share

Pindah

“Ada yang harus aku obrolin sama Papa,” ujar David tetap mencoba mendial nomor Pak Ruslan meski Adelia melarang.

“Nggak usah, Vid. Nanti kalian ribut. Aku tadi pergi gitu aja, pasti Papa masih emosi. Kamu malah nanti bisa memperkeruh suasana,” cegah Adelia.

David menghentikan usahanya. Jika benar apa yang dikatakan istrinya, sepertinya tak ada pilihan lain selain pura-pura tak paham apa yang terjadi. Boleh lah ia anggap permasalahan ini hanyalah antara seorang ayah dan putrinya. Dia tak perlu muncul, dia hanya anak bawang. Meski sebenarnya inti dari masalah ini adalah dirinya.

“Makasih, Vid, udah mau ngerti. Percaya deh, aku nggak apa.”

Adelia menatap wajah suaminya dengan penuh harap. Harap untuk pengertian David tak akan pernah habis untuknya. Sekaligus berharap agar David mampu menyerap pancaran cinta yang menggebu dari dirinya. Ia menyadari bahwa pandangan miring Papanya kepada David adalah buah dari sandiwara besar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status