Share

bab 18

Desi duduk di jok belakang mobil sedan warna merah dengan perasaan campur aduk. Bahkan di tengah perjalanan dia menangis.

Supirnya Slamet, Udin, hanya melirik dari kaca spion yang tergantung di tengah mobil. Suasana mobil yang hening, mengakibatkan canggung bagi mereka berdua.

"Kenapa kamu lihat-lihat aku?" tanya Desi galak, mendadak dia teringat kalau Udin, Tukiman, dan Parman adalah anak buah Slamet yang mengetahui bahkan ikut serta dalam proses tumbal itu. Bulu kuduk Desi langsung merinding, apalagi saat teringat mobil yang dia kendarai saat ini.

"Saya hanya ingin menanyakan, ibu hendak diantar kemana?" tanya Udin lagi.

"Antar aku pulang ke rumah saja," sahut Desi pendek. Dia memang punya rencana untuk mengemas semua perhiasan, uang tabungan, sertifikat rumah dan sertifikat berbagai aset lalu ingin pergi secepat nya pulang naik mobil sendiri ke rumah orang tua nya yang berjarak tiga jam dengan naik mobil untuk menyewa pengacara guna mengurus semua berkas perceraian nya.

"Baikl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status