Share

bab 19

Udin mendekati Parman dengan menyanyi, "Satu satu, aku sayang ibu ..."

Parman menatap Udin dengan bingung. "Din, kamu kenapa sih? Jangan aneh-aneh lah! Serem tahu!" seru Parman dengan cemas tapi ditutupi nya ekspresi cemasnya dengan memaksakan tawa sumbang.

Sementara itu Udin terus maju mendekati Parman yang melangkah mundur.

Tangan Parman terulur ke depan Udin, mencoba menghalangi badan Udin yang terus maju.

"Heh, stop! Jangan mendekat! Kamu kenapa sih? Apa kamu mabok bensin? Mabok lem aibon? Dasar aneh! Ayo bukakan pintu gudang nya!" seru Parman semakin panik.

Udin tidak mengindahkan seruan Parman. Dia bahkan tetap menyanyikan lagu kesukaan nya.

"Dua dua juga sayang ayah, tiga tiga sayang adik kakak ..."

"Heh, wong edan! Kowe stres apa gendeng kok ngunci aku di gudang? Kamu lagi ngeprank aku? Tapi aku nggak sedang ulang tahun!" seru Parman berusaha mencari-cari saklar lampu.

Klik!

Saklar lampu berhasil ditekan. Dan dalam sekejap gudang menjadi menyala dan terang.

"Arrrrgh!"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ipa Taufiq
lanjuutt thor
goodnovel comment avatar
Nurul Fajar
lanjut thor
goodnovel comment avatar
senjaminah
makin seru thor, jngn lama2 lanjutannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status