Share

Bab 41. Bilang Saja

Sampai mobil berhenti, perkataannya masih terngiang di telinga ini.

"Bilang saja kamu calon istriku, dan sebentar lagi menikah."

Terdengar sekadar candaan, sih. Namun, bagi aku wanita yang umurnya sudah di batas ambang ini terasa beda. Langkahku seperti tidak menapak, antara mimpi dan nyata. Wajah inipun menghangat seiring pemikiran yang meletakkan harapan lebih.

Calon istri? Menikah? Pacaran belum lama sudah berandai-andai terlalu jauh.

Namun, isi kepala dan hatiku sekan tidak mendengarkan. Mereka justru disibukkan dengan pertanyaan, laki-laki inikah yang akan menemani hidupku?

Sudah turun dari mobil pun, pikiran masih berkutat dengan hal yang sama. Mata ini menatap punggung kokoh berbalut jaket biru ini. Gerakan tubuhnya seperti menawarkan kehangatan untuk bersama, memberi perlindungan dan penghiburan di saat suka dan duka.

Aku mengembungkan pipi, menahan napas dan menghembuskan untuk mengusir pikiran aneh ini.

“Ayo, Raya!” ucapnya sambil mengulurkan tangan.

Jarinya digerakkan me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status