Share

Bab 16 Sebuah Ancaman

Malam ini, Ervan dan Gea sudah menempati rumah baru mereka. Ervan sengaja memboyong Gea ke rumah yang baru dibelinya beberapa bulan lalu agar orang tuanya tidak banyak bertanya jika kehamilan Gea nanti membesar. Jadi, Ervan berbohong pada Bagus tentang apartemen itu. Ia justru sudah membeli rumah sendiri yang ukurannya cukup besar dengan pekarangan yang luas.

Ada tiga kamar di rumah itu. Di lantai bawah kamar asisten rumah tangga, walaupun Ervan belum mempekerjakan siapa-siapa. Sedangkan di lantai dua, ada kamar utama dan kamar tamu.

"Kamu tidur di kamar tamu," ucap Ervan.

"Kok di kamar tamu? Nggak di kamar utama?" tanya Gea yang sedikit protes dengan keputusan Ervan.

Ervan menatap Gea dengan tajam. "Ini rumah siapa?"

"Rumah Mas Ervan."

"Terus, yang punya hak buat nentuin kamar siapa?" tanya Ervan lagi.

"Mas Ervan," jawab Gea ketus.

"Yaudah. Nggak usah protes," ujar Ervan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status