Share

Bab 17 Terbongkar

"Ma!" teriak Ervan saat tiba di rumah. "Mama!"

Mbok Erni tampak lari tergesa-gesa menghampiri Ervan di ruang tamu. "Ada apa, Den?"

"Mama mana, Mbok?" tanya Ervan.

"Oh, Mamanya Aden lagi pergi ke butik langganannya. Baru lima menit yang lalu, Den," ujar Mbok Erni.

Ervan meremas kertas yang dipegangnya. Kesal sekali Ervan hari ini. Apalagi Mamanya hanya dimanfaatkan oleh Irma untuk membesarkan butik itu. Bahkan toko itu dibeli menggunakan uang Nurma. Ervan sebagai seorang anak tentu tidak terima orang tuanya dimanfaatkan seperti itu.

'Ngapain sih Mama dateng ke sana lagi? Males banget nyusulnya.'

Mbok Erni masih setia menunggu perintah lanjutan dari Ervan. "Aden mau Mbok bikinkan kopi?"

"Nggak usah, Mbok. Aku mau nyusul Mama," pungkas Ervan. "Aku pergi dulu, Mbok."

"Iya, Den."

Ervan kembali ke mobil dan melaju kencang menuju butik Irma. Malas sekali jika harus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status